BerFILSAFAT Itu Perlu
Tinjauan Filsafat
Pernahkah Anda berfilsafat??? Mungkin jawaban Anda adalah sudah. Tapi, apakah benar-benar berfilsfat? Maka pertanyaan Anda akan terjawab dengan sedikit ulasan artikel ini.
Sebagai pengantar, maka ada baiknya kita tinjau tiga pengertian berikut:
• Pengetahuan sains adalah pengetahuan yang logis-empiris tentang obyek yang empiris.
• Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan logis (dan hanya logis) tentang obyek yang abstrak logis.
• Pengetahuan mistik adalah pengetahuan supra-rasional tentang obyek yang supra-rasional.
Pengetahuan Filsafat
Ada tiga tinjauan pengetahuan filsafat, yaitu
• Ontologi Filsafat; Membicarakan hakikat, obyek, dan struktur filsafat.
• Epistemologi Filsafat; Membahas cara memperoleh dan ukuran kebenaran pengetahuan filsafat.
• Aksiologi Filsafat; Mendiskusikan masalah kegunaan filsafat dan cara filsafat menyelsaikan masalah yang dihadapi.
Selanjutnya, mari kita bahas satu-satu….
Ontologi Filsafat
Hakikat Pengetahuan Filsafat
• Pengertian Filsafat lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu; nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat, orang itu akan mengerti dengan sendirinya apa filsafat itu (Hatta, 1966).
• Setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa filsafat itu; makin dalam ia berfilsafat, akan semakin mengerti ia apa filsafat itu (Langeveld, 1961).
• Filsafat adalah sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka (Poedjawijatna, 1974).
• Filsafat adalah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu (Bakry, 1971).
• Filsafat adalah pengetahuan yang diperoleh dari berpikir dan hasilnya berupa pikiran (yang logis tetapi tidak empiris).
Struktur Filsafat
• Struktur filsafat adalah kumpulan hasil berpikir tentang yang ada dan mungkin ada, yang disusun secara sistematis.
• Filsafat terdiri atas tiga cabang besar sebagai satu kesatuan: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
• Ontologi membicarakan hakikat (segala sesuatu); ini berupa pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu, yang mencakup banyak jenis filsafat, seperti: logika, metafisika, kosmologi, teologi, antropologi, etika, estetika, filsafat pendidikan, filsafat hukum, dll.
• Epistemologi mencakup satu bidang saja yang disebut epistemologi, yang membicarakan cara memperoleh pengetahuan filsafat, dan ini berlaku bagi setiap cabang filsafat.
• Aksiologi hanya mencakup satu cabang filsafat yaitu aksiologi, yang membicarakan guna pengetahuan filsafat, dan ini berlaku bagi semua cabang filsafat.
Epistemologi Filsafat
Membicarakan tentang:
• Obyek filsafat (yang dipikirkan)
• Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh obyek apa yang diteliti (dipikirkan). Jika yang dipikirkan adalah arsitektur, maka hasilnya adalah filsafat arsitektur.
• Obyek yang dipikirkan: semua yang ada dan mungkin ada
• Filsafat meneliti obyek yang ada dan mungkin ada, tetapi abstrak
• Obyek lain yang diteliti: obyek forma, yang menjelaskan sifat kemendalaman penelitian filsafat
• Cara memperoleh pengetahuan filsafat
• Berfilsafat ialah berpikir, berpikir itu menggunakan akal secara mendalam tentang sesuatu yang abstrak.
• Kapan pengetahuan itu dikatakan mendalam? Saat ia sudah berhenti sampai tanda tanya dan tidak dapat maju lagi. Saat berhenti, seseorang telah mengetahui sesuatu itu secara mendalam. Mendalam bagi seseorang belum tentu mendalam bagi orang lain.
• John Locke: akal telah digunakan secara terlalu bebas, telah digunakan sampai di luar batas kemampuan akal, hasilnya ialah kekacauan pemikiran pada masa itu
• Descartes dengan cogito ergo sum-nya berusaha melepaskan filsafat dari dominasi agama Kristen. Sejak itu akal mendominasi filsafat.
• Voltaire telah berhasil memisahkan akal dengan iman
• Francis Bacon amat yakin pada kekuatan sains dan logika, yang dianggap mampu menyelesaikan semua masalah, karena akal telah di-Tuhankan.
• Akal itu ada dan ia bekerja berdasarkan suatu cara yang tidak begitu kita kenal. Aturan kerjanya disebut logika. Sejauh akal itu bekerja menurut aturan logika, kita dapat menerima kebenarannya.
• Ukuran kebenaran (pengetahuan) filsafat
• Ukuran kebenaran filsafat (dan teori filsafat) adalah logis tidaknya pengetahuan (dan teori) itu. Bila logis, benar dan bila tidak logis, salah.
• Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis dan hanya logis, tidak dituntut empiris
• Ukuran logis tidaknya teori tersebut akan terlihat pada argumen yang menghasilkan kesimpulan (teori) itu
• Fungsi argumen dalam filsafat sangat penting. Argumen itu menjadi kesatuan dengan konklusi, dan konklusi itulah yang disebut teori filsafat.
• Bobot teori filsafat terletak pada kekuatan argumen, bukan pada kehebtan konklusi. Kebenaran konklusi ditentukan oleh argumennya.
Aksiologi Filsafat
Pengetahuan filsafat diperlukan oleh orang yang merasa perlu berpartisipasi dalam membangun dunia (dunia dibangun oleh kekuatan agama dan filsafat)
Tiga kegunaan filsafat, yaitu: Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, filsafat sebagai metode pemecahan masalah, filsafat sebagai pandangan hidup (worldview).
Sebagai metodologi, filsafat diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Filsafat digunakan sebagai satu cara atau model pemecahan masalah secara mendalam dan universal. Filsafat selalu mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya.
Filsafat sebagai pandangan hidup (yang berasal dari pemikiran manusia) berarti filsafat mempengaruhi sikap dan tindakan penganutnya. Filsafat ini diperlukan untuk menjalani kehidupan.
==:SELAMAT BERFILSAFAT:==
By beck