Kebudayaan, Peradaban dan Agama Dalam Kehidupan Budaya Manusia (Bag-2)
b). Agama Dalam Kehidupan Manusia
Memecahkan kedudukan nisbah antara kebudayaan dan agama adalah hal yang sangat essensial dan fundamental, karena masalah tersebut merupakan pemecahan akar atau dasar dari berbagai persoaalan yang lain. Terdapat beberapa pendirian mengenai nisbah antara Agama dan Kebudayaan, yaitu:
Dari kedua pernyataan di atas sering menimbulak suatu jawaban yang controversial antara satu dengan yang lain. Sebenarnya pada kedua pernyataan tersebut adalah suatu ungkapan dari hasil pemkiran manusia, yang belum ditemukan jawaban yang pasti.
Dalam tinjauan sebenarnya, bahwa pada prinsipnya agama samawi dan agaman kebudayaan tidak saling mencakup, yaitu yang satu tidak merupakan bagian daripada yang lainnya, antara agama dan kebudayaan masing-masing berdiri sendiri akan tetapi, pada kenyataannya (realitas kehidupan manusia sehari-hari) antara keduanya saling berhubungan dengan erat. Hubungan erat ini akan menghasilkan suatu berbagai aspek kehidupan dan penghidupan manusia, baik spiritual maupun material, seperti Agama Budaya, Agama Kebudayaan, Agama Filsafat yang semuanya ini merupakan Agama Bumi, yaitu agama hasil ciptaan manusia. Sedangkan Kebudayaan Agama, merupakan kebudayaan yang dilandasi atau dijiwai oleh ajaran agama tertentu, seperti Kebudayaan Islam, Kebudayaan Yahudi, Kebudayaan Nasrani, Kebudayaan Konghucu dan lain-lain.
Keterkaitan antara Agama dalam Kebudayaan manusia, merupakan hasil dari proses yang memerlukan waktu panjang. Dalam ajaran agama Islam, telah dijelaskan bahwa Agama Islam dibawa oleh seorang yang ditunjuk Allah SWT sebagai Nabi dan Rosul terakhir, beliau adalah Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril. Jika ditinjau dari asalnya, agama Islam merupakan agama yang baru, yaitu sebagai agama penyempurna umat-umat pemeluk kepercayaan sebelumnya sebagai petunjuk untuk menuju jalan yang lurus, tetapi agama Islam juga merupakan agama yang sudah lama, yaitu telah melewati kebudayaan-kebudayaan manusia dari zaman jahiliyah sampai saat ini.
Adapun hubungan antara kebudayaan Islam dengan agama Islam adalah sebagai sumber kekuatan. Dari suatu hubungan ini, maka memicu faktor di dalam agama Islam mendorong pemeluknya untuk menciptakan Kebudayaan Islam. Agama Islam menghormati akal manusia, meletakkan akal pada tempat yang terhormat, menyuruh manusia mempergunakan akal untuk memeriksa dan memikirkan keadaan alam. Seperti yang telah dijelaskan Allah SWT dalam QS Ali Imron ayat 189-191 yang berbunyi:
Artinya:
“Milik Allah SWT kejaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang, menjadi tanda-tanda, bagi oaring-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah diwaktu berdiri dan duduk dan ketika berbaring, dan mereka memikirkan tentang kejadian langit dan bumi. Wahai Rabb kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksaan neraka”.
- Agama adalah bagian dari kebudayaan, yang dalam hal ini kebudayaan bearati mencangkup agama.
- Kebudayaan adalah bagian dari agama, yang berarti agama mencakup kebudayaan.
Dari kedua pernyataan di atas sering menimbulak suatu jawaban yang controversial antara satu dengan yang lain. Sebenarnya pada kedua pernyataan tersebut adalah suatu ungkapan dari hasil pemkiran manusia, yang belum ditemukan jawaban yang pasti.
Dalam tinjauan sebenarnya, bahwa pada prinsipnya agama samawi dan agaman kebudayaan tidak saling mencakup, yaitu yang satu tidak merupakan bagian daripada yang lainnya, antara agama dan kebudayaan masing-masing berdiri sendiri akan tetapi, pada kenyataannya (realitas kehidupan manusia sehari-hari) antara keduanya saling berhubungan dengan erat. Hubungan erat ini akan menghasilkan suatu berbagai aspek kehidupan dan penghidupan manusia, baik spiritual maupun material, seperti Agama Budaya, Agama Kebudayaan, Agama Filsafat yang semuanya ini merupakan Agama Bumi, yaitu agama hasil ciptaan manusia. Sedangkan Kebudayaan Agama, merupakan kebudayaan yang dilandasi atau dijiwai oleh ajaran agama tertentu, seperti Kebudayaan Islam, Kebudayaan Yahudi, Kebudayaan Nasrani, Kebudayaan Konghucu dan lain-lain.
Keterkaitan antara Agama dalam Kebudayaan manusia, merupakan hasil dari proses yang memerlukan waktu panjang. Dalam ajaran agama Islam, telah dijelaskan bahwa Agama Islam dibawa oleh seorang yang ditunjuk Allah SWT sebagai Nabi dan Rosul terakhir, beliau adalah Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril. Jika ditinjau dari asalnya, agama Islam merupakan agama yang baru, yaitu sebagai agama penyempurna umat-umat pemeluk kepercayaan sebelumnya sebagai petunjuk untuk menuju jalan yang lurus, tetapi agama Islam juga merupakan agama yang sudah lama, yaitu telah melewati kebudayaan-kebudayaan manusia dari zaman jahiliyah sampai saat ini.
Adapun hubungan antara kebudayaan Islam dengan agama Islam adalah sebagai sumber kekuatan. Dari suatu hubungan ini, maka memicu faktor di dalam agama Islam mendorong pemeluknya untuk menciptakan Kebudayaan Islam. Agama Islam menghormati akal manusia, meletakkan akal pada tempat yang terhormat, menyuruh manusia mempergunakan akal untuk memeriksa dan memikirkan keadaan alam. Seperti yang telah dijelaskan Allah SWT dalam QS Ali Imron ayat 189-191 yang berbunyi:
Artinya:
“Milik Allah SWT kejaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang, menjadi tanda-tanda, bagi oaring-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah diwaktu berdiri dan duduk dan ketika berbaring, dan mereka memikirkan tentang kejadian langit dan bumi. Wahai Rabb kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksaan neraka”.